Laporan Bencana Banjir Dan Tanah Longsor 15 Juli 2022

Posted on July 29, 2022September 15, 2022Categories Uncategorized  Leave a comment on Laporan Bencana Banjir Dan Tanah Longsor 15 Juli 2022
Hallo sahabat Tangguh! Selamat datang di Infolaras BPBD Kabupaten Garut, layanan Call center 24 jam 085220611117 (WhatsApp)
Bagikan:

Laporan Bencana Banjir Dan Tanah Longsor 15 Juli 2022

infolaras

GAMBARAN UMUM

Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat yang dikeluarkan oleh BMKG pada hari Jumat, 15 Juli 2022 yang menyatakan bahwa pada tanggal 15 Juli 2022 pada pukul 18.25 WIB berpotensi terjadi hujan sedang-lebat  di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Garut. BPBD Kabupatan Garut mulai menerima laporan kejadian bencana pukul 20.00 WIB dari beberapa wilayah kecamatan dan desa/kelurahan. Hasil kaji cepat dan pendataan di lapangan menunjukkan 14 kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor yakni Kecamatan Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong Kaler, Samarang, Cikajang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya.

Laporan dari Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, masyarakat, dan hasil asesmen tim reaksi cepat serta SKPD menunjukkan terdapat sebanyak 147 titik kejadian banjir dan longsor yang tersebar di 110 wilayah kelurahan/desa yang termasuk ke dalam 14 wilayah kecamatan, dengan rincian sebagai berikut;

Tabel. 1 Daftar Desa Terdampak Bencana

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Korban Jiwa

kk terdampak
Gambar. 1 Jumlah KK Terdampak Dan Mengungsi

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Gambar. 2 Peta Distribusi Jumlah Jiwa Terdampak

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Gambar. 3 Peta Distribusi Jumlah Jiwa Mengungsi

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Akibat bencana banjir dan longsor tersebut terdapat 6.314 KK terdampak dengan jumlah KK paling banyak terdapat di Kecamatan Garut Kota sebanyak 3.065 KK. Sejumlah 242 KK mengungsi dengan jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kecamatan Garut Kota.

Sektor Perumahan

Gambar 4 Data Kerusakan Sektor Perumahan Hasil Verifikasi SKPD
Gambar 5 Peta Distribusi Kerusakan Sektor Perumahan Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Total rumah terdampak adalah sebanyak 5.202 unit dengan rincian 214 unit rusak ringan, 93 unit rusak sedang, 72 unit rusak berat, 2.393 unit terendam, 2.290 unit terancam, dan 140 unit perlu direlokasi. Rumah terdampak paling banyak tersebar di Kecamatan Garut Kota dan Tarogong Kidul. sebagian besar rumah terdampak adalah karena terendam akibat banjir. 

Sektor Sosial

Tabel 2 Data Kerusakan Sektor Sosial Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Gambar. 6 Peta Distribusi Fasilitas Terdampak Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Fasilitas pendidikan terdampak tedapat 25 unit dimana paling banyak tersebar di Kecamatan Cikajang dengan total 5 unit. Fasilitas ibadah terdampak adalah 55 unit dengan paling banyak tersebar di Kecamatan Garut Kota dengan total 21 unit. Fasilitas kesehatan terdampak sebanyak 2 unit yang hanya terdapat di Kecamatan Cilawu. Fasilitas umum terdampak terdapat 25 unit yang hanya terdapat di Kecamatan Garut Kota dan Karangpawitan. Sedangkan, kantor pemerintah terdampak hanya 1 unit yang terdapat di Kecamatan Banyuresmi.

Sektor Infrastruktur

Gambar. 7 Data Kerusakan Sektor Infrastruktur Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Garut, 2022

Gambar 8 Peta Distribusi Kerusakan Infrastruktur Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Total kerusakan infrastrutur adalah sejumlah 43 titik yang terdiri dari 22 jembatan, 1 titik ruas jalan, 6 titik TPT, 10 titik irigasi, dan 4 titik saluran air bersih. infrastruktur rusak paling banyak terdapat di Kecamatan Banjarwangi yang terdiri dari 11 titik jembatan dan 1 titik ruas jalan. Sedangkan, Kecamatan Cibatu, Karangpawitan, dan Tarogong Kaler tidak terdapat infrastruktur rusak.

Sektor Ekonomi Produktif

Gambar 9 Data Kerusakan Sektor Pertanian Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Garut, 2022

Kerusakan pada pertanian terjadi pada tanaman holtikultura, padi, dan palawija. Tanaman padi mengalami kerusakan paling banyak dibanding dengan tanaman lain, yaitu seluas 107,5 ha dimana kerusakan padi paling banyak terjadi di Kecamatan Cilawu. Jumlah kerusakan tanaman holtikultura paling banyak terjadi di Kecamatan Cikajang dengan luas 17,25 ha sedangkan, jumlah kerusakan tanaman palawija paling banyak terdapat di Kecamatan Garut Kota dengan luas 3 ha.

Gambar 10 Data Kerusakan Sektor Peternakan Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut, 2022

Peternakan terdampak terdapat di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, dan Cilawu. Total kerusakan pada hewan ternak yaitu 14 ekor sapi, 10 ekor domba, dan 504 ekor ungags. Selain itu, terdapat 74 m2 kandang terdampak. Kecamatan paling banyak terkena dampak dalam sektor peternakan adalah Kecamatan Banyuresmi.

Gambar 11 Data Kerusakan Sektor Perikanan Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut, 2022

Perikanan terdampak terdapat di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Cikajang, dan Cilawu. Total kerusakan pada ikan yaitu sebanyak 12.223 kg. Selain itu, terdapat 32.923 m2 kolam terdampak. Kecamatan paling banyak terkena dampak dalam sektor perikanan adalah Kecamatan Garut Kota

Gambar 12 Data Kerusakan Sektor Ekonomi Produktif Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

UPAYA PENANGANAN

Penyelamatan dan evakuasi dilakukan sesaat setelah BPBD Kabupaten Garut menerima laporan langsung dari kecamatan terkait kejadian bencana, yaitu pada tanggal 15 Juli 2022 sekitar pukul 20.00 WIB. Petugas melakukan upaya penyelamatan pada masyarakat terdampak lalu mengevakuasi ke tempat yang lebih aman. Hingga tanggal 29 Juli 2022 terdapat 19 KK yang masih melakukan pengungsian di tiga titik, yaitu 9 KK di Desa Padahurip Kecamatan Banjarwangi dan 10 KK di Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Garut Kota. Masih adanya pengungsi hingga tanggal 29 Juli 2022 ini disebabkan oleh rumah milik pengungsi mengalami rusak dan sudah tidak layak huni.

Tabel 7 Rekapitulasi Jumlah Pengungsi per Hari

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Penetapan Status Tanggap Darurat

Status tanggap darurat ditetapkan pada 14 kecamatan terdampak bencana banjir dan longsor melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022. Status tanggap darurat berlaku selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16 Juli 2022 sampai dengan 29 Juli 2022. Pembiayaan untuk keperluan bencana bersumber dari APBD atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Surat Keputusan Bupati Garut tentang Tanggap Darurat Bencana

Gambar 13 Surat Keputusan Bupati Garut tentang Tanggap Darurat

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Pendistribusian Logistik

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar penyintas bencana, dilakukan pendistribusian logistik berupa sandang, papan, dan pangan. Adapun pendistribusian kebutuhan dasar yang sudah terdistribusi hingga tanggal 29 Juli 2022 adalah sebagai berikut:

Gambar 14 Peta distribusi logistik kebutuhan dasar Pangan

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Pembersihan Material

Pembersihan material akibat bencana dilakukan mulai hari pertama setelah kejadian hingga saat ini. Pembersihan material dilakukan secara bertahap mulai dari pemilahan barang terpakai dan tidak, pembersihan material dan sampah, pengangkutan sampah dari lokasi pembersihan ke tempat pembuangan akhir sampah, penyemprotan pada lumpur, dan penyemprotan desinfektan. Pada hari kedua sampai dengan hari ke-empat setelah kejadian bencana dilakukan pemilahan antara barang sekaligus melakukan pembersihan material. Pada hari ke-lima setelah kejadian atau sama dengan tanggal 20 Juli 2022 mulai melakukan pengangkutan sampah. Salah satu upaya penanganan darurat yang dilakukan adalah pembangunan sarana prasarana darurat, diantaranya sebagai berikut:

  • Pembangunan jembatan darurat di Kecamatan Banjarwangi.
  • Pembangunan jembatan darurat penghubung antara Desa Lengkongjaya Kecamatan Banyuresmi dan Desa Sukasenang Kecamatan Karangpawitan.
Gambar 15 Peta progres pembersihan material

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Sumber Daya Manusia

Dalam kejadian bencana banjir dan tanah longsor di Wilayah Kabupaten Garut, terlibat berbagai pihak dalam penanganannya. Relawan yang terlibat dalam penanggulangan bencana mulai dari tanggal 15 Juli 2022 hingga 27 Juli 2022 ini terdiri dari 65 organisasi dan 655 orang.

Tabel 8 Daftar Relawan dalam Penanggulangan Bencana
Gambar 16 Grafik kehadiran relawan pada penanganan bencana

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Progres penanganan selama masa perpanjangan Tanggap Darurat

  1. 29 Juli 2022 dibuatkan nota dinas terkait Penyelesaiaan beberapa Lembaga/Dinast teknis terkait yang belim menyelesaikan administrasi penanganan tanggap Darurat
  2. inventarisasi, Validassi data kebutuhan dan kelengkapan administrasi yang akan di tanggani oleh BPBD Kabupaten Garut, BPBD Provinai dan yang akan di tangani oleh BNPB
  3. Plotting Lokasi terkait Koordinat kerusakan Pasum dan Koordinat rencana Lojkasi relokasi Banjarwangi dan Burung Bao
  4. Merasa Perlu di tindak Lanjuti Oleh Masa Transisi untuk penanganan Darurat Oleh Dinas Teknis Terkait Masa Tunggu Hunian dan atau Hunuian Sementara dan Jadup
  5. Pemetaan Rencana lokasi relokasi ( asset pemda )
  6. Perbaikan Fasilitas umum
Situs Terkait
Hallo sahabat Tangguh! Selamat datang di Infolaras BPBD Kabupaten Garut, layanan Call center 24 jam 085220611117 (WhatsApp)

Laporan Bencana Banjir Dan Tanah Longsor 15 Juli 2022

infolaras
GAMBARAN UMUM

Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat yang dikeluarkan oleh BMKG pada hari Jumat, 15 Juli 2022 yang menyatakan bahwa pada tanggal 15 Juli 2022 pada pukul 18.25 WIB berpotensi terjadi hujan sedang-lebat  di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Garut. BPBD Kabupatan Garut mulai menerima laporan kejadian bencana pukul 20.00 WIB dari beberapa wilayah kecamatan dan desa/kelurahan. Hasil kaji cepat dan pendataan di lapangan menunjukkan 14 kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor yakni Kecamatan Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong Kaler, Samarang, Cikajang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya.

Laporan dari Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, masyarakat, dan hasil asesmen tim reaksi cepat serta SKPD menunjukkan terdapat sebanyak 147 titik kejadian banjir dan longsor yang tersebar di 110 wilayah kelurahan/desa yang termasuk ke dalam 14 wilayah kecamatan, dengan rincian sebagai berikut;

Tabel. 1 Daftar Desa Terdampak Bencana

Korban Jiwa

Gambar. 1 Jumlah KK Terdampak Dan Mengungsi
Gambar. 2 Peta Distribusi Jumlah Jiwa Terdampak
Gambar. 3 Peta Distribusi Jumlah Jiwa Mengungsi

Akibat bencana banjir dan longsor tersebut terdapat 6.314 KK terdampak dengan jumlah KK paling banyak terdapat di Kecamatan Garut Kota sebanyak 3.065 KK. Sejumlah 242 KK mengungsi dengan jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kecamatan Garut Kota.

Sektor Perumahan

Gambar 4 Data Kerusakan Sektor Perumahan Hasil Verifikasi SKPD
Gambar 5 Peta Distribusi Kerusakan Sektor Perumahan Hasil Verifikasi SKPD

Total rumah terdampak adalah sebanyak 5.202 unit dengan rincian 214 unit rusak ringan, 93 unit rusak sedang, 72 unit rusak berat, 2.393 unit terendam, 2.290 unit terancam, dan 140 unit perlu direlokasi. Rumah terdampak paling banyak tersebar di Kecamatan Garut Kota dan Tarogong Kidul. sebagian besar rumah terdampak adalah karena terendam akibat banjir. 

Sektor Sosial

Tabel 2 Data Kerusakan Sektor Sosial Hasil Verifikasi SKPD
Gambar. 6 Peta Distribusi Fasilitas Terdampak Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Fasilitas pendidikan terdampak tedapat 25 unit dimana paling banyak tersebar di Kecamatan Cikajang dengan total 5 unit. Fasilitas ibadah terdampak adalah 55 unit dengan paling banyak tersebar di Kecamatan Garut Kota dengan total 21 unit. Fasilitas kesehatan terdampak sebanyak 2 unit yang hanya terdapat di Kecamatan Cilawu. Fasilitas umum terdampak terdapat 25 unit yang hanya terdapat di Kecamatan Garut Kota dan Karangpawitan. Sedangkan, kantor pemerintah terdampak hanya 1 unit yang terdapat di Kecamatan Banyuresmi.

Sektor Infrastruktur

Gambar. 7 Data Kerusakan Sektor Infrastruktur Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Garut, 2022

Gambar 8 Peta Distribusi Kerusakan Infrastruktur Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Total kerusakan infrastrutur adalah sejumlah 43 titik yang terdiri dari 22 jembatan, 1 titik ruas jalan, 6 titik TPT, 10 titik irigasi, dan 4 titik saluran air bersih. infrastruktur rusak paling banyak terdapat di Kecamatan Banjarwangi yang terdiri dari 11 titik jembatan dan 1 titik ruas jalan. Sedangkan, Kecamatan Cibatu, Karangpawitan, dan Tarogong Kaler tidak terdapat infrastruktur rusak.

Sektor Ekonomi Produktif

Gambar 9 Data Kerusakan Sektor Pertanian Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Garut, 2022

Kerusakan pada pertanian terjadi pada tanaman holtikultura, padi, dan palawija. Tanaman padi mengalami kerusakan paling banyak dibanding dengan tanaman lain, yaitu seluas 107,5 ha dimana kerusakan padi paling banyak terjadi di Kecamatan Cilawu. Jumlah kerusakan tanaman holtikultura paling banyak terjadi di Kecamatan Cikajang dengan luas 17,25 ha sedangkan, jumlah kerusakan tanaman palawija paling banyak terdapat di Kecamatan Garut Kota dengan luas 3 ha.

Gambar 10 Data Kerusakan Sektor Peternakan Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut, 2022

Peternakan terdampak terdapat di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, dan Cilawu. Total kerusakan pada hewan ternak yaitu 14 ekor sapi, 10 ekor domba, dan 504 ekor ungags. Selain itu, terdapat 74 m2 kandang terdampak. Kecamatan paling banyak terkena dampak dalam sektor peternakan adalah Kecamatan Banyuresmi.

Gambar 11 Data Kerusakan Sektor Perikanan Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut, 2022

Perikanan terdampak terdapat di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Cikajang, dan Cilawu. Total kerusakan pada ikan yaitu sebanyak 12.223 kg. Selain itu, terdapat 32.923 m2 kolam terdampak. Kecamatan paling banyak terkena dampak dalam sektor perikanan adalah Kecamatan Garut Kota

Gambar 12 Data Kerusakan Sektor Ekonomi Produktif Hasil Verifikasi SKPD

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

UPAYA PENANGANAN

Penyelamatan dan evakuasi dilakukan sesaat setelah BPBD Kabupaten Garut menerima laporan langsung dari kecamatan terkait kejadian bencana, yaitu pada tanggal 15 Juli 2022 sekitar pukul 20.00 WIB. Petugas melakukan upaya penyelamatan pada masyarakat terdampak lalu mengevakuasi ke tempat yang lebih aman. Hingga tanggal 29 Juli 2022 terdapat 19 KK yang masih melakukan pengungsian di tiga titik, yaitu 9 KK di Desa Padahurip Kecamatan Banjarwangi dan 10 KK di Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Garut Kota. Masih adanya pengungsi hingga tanggal 29 Juli 2022 ini disebabkan oleh rumah milik pengungsi mengalami rusak dan sudah tidak layak huni.

Tabel 7 Rekapitulasi Jumlah Pengungsi per Hari

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Penetapan Status Tanggap Darurat

Status tanggap darurat ditetapkan pada 14 kecamatan terdampak bencana banjir dan longsor melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022. Status tanggap darurat berlaku selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16 Juli 2022 sampai dengan 29 Juli 2022. Pembiayaan untuk keperluan bencana bersumber dari APBD atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Surat Keputusan Bupati Garut tentang Tanggap Darurat Bencana

Gambar 13 Surat Keputusan Bupati Garut tentang Tanggap Darurat

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Pendistribusian Logistik

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar penyintas bencana, dilakukan pendistribusian logistik berupa sandang, papan, dan pangan. Adapun pendistribusian kebutuhan dasar yang sudah terdistribusi hingga tanggal 29 Juli 2022 adalah sebagai berikut:

Gambar 14 Peta distribusi logistik kebutuhan dasar Pangan

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Pembersihan Material

Pembersihan material akibat bencana dilakukan mulai hari pertama setelah kejadian hingga saat ini. Pembersihan material dilakukan secara bertahap mulai dari pemilahan barang terpakai dan tidak, pembersihan material dan sampah, pengangkutan sampah dari lokasi pembersihan ke tempat pembuangan akhir sampah, penyemprotan pada lumpur, dan penyemprotan desinfektan. Pada hari kedua sampai dengan hari ke-empat setelah kejadian bencana dilakukan pemilahan antara barang sekaligus melakukan pembersihan material. Pada hari ke-lima setelah kejadian atau sama dengan tanggal 20 Juli 2022 mulai melakukan pengangkutan sampah. Salah satu upaya penanganan darurat yang dilakukan adalah pembangunan sarana prasarana darurat, diantaranya sebagai berikut:

  • Pembangunan jembatan darurat di Kecamatan Banjarwangi.
  • Pembangunan jembatan darurat penghubung antara Desa Lengkongjaya Kecamatan Banyuresmi dan Desa Sukasenang Kecamatan Karangpawitan.
Gambar 15 Peta progres pembersihan material

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Sumber Daya Manusia

Dalam kejadian bencana banjir dan tanah longsor di Wilayah Kabupaten Garut, terlibat berbagai pihak dalam penanganannya. Relawan yang terlibat dalam penanggulangan bencana mulai dari tanggal 15 Juli 2022 hingga 27 Juli 2022 ini terdiri dari 65 organisasi dan 655 orang.

Tabel 8 Daftar Relawan dalam Penanggulangan Bencana

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Gambar 16 Grafik kehadiran relawan pada penanganan bencana

Sumber: BPBD Kabupaten Garut, 2022

Progres penanganan selama masa perpanjangan Tanggap Darurat
  1. 29 Juli 2022 dibuatkan nota dinas terkait Penyelesaiaan beberapa Lembaga/Dinast teknis terkait yang belim menyelesaikan administrasi penanganan tanggap Darurat
  2. inventarisasi, Validassi data kebutuhan dan kelengkapan administrasi yang akan di tanggani oleh BPBD Kabupaten Garut, BPBD Provinai dan yang akan di tangani oleh BNPB
  3. Plotting Lokasi terkait Koordinat kerusakan Pasum dan Koordinat rencana Lojkasi relokasi Banjarwangi dan Burung Bao
  4. Merasa Perlu di tindak Lanjuti Oleh Masa Transisi untuk penanganan Darurat Oleh Dinas Teknis Terkait Masa Tunggu Hunian dan atau Hunuian Sementara dan Jadup
  5. Pemetaan Rencana lokasi relokasi ( asset pemda )
  6. Perbaikan Fasilitas umum

Situs Terkait