PRESS RELEASE HASIL PEMANTAUAN KAWAH G. PAPANDAYAN

Posted on March 1, 2023October 31, 2023Categories Uncategorized  Leave a comment on PRESS RELEASE HASIL PEMANTAUAN KAWAH G. PAPANDAYAN

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Garut

PRESS RELEASE HASIL PEMANTAUAN KAWAH G. PAPANDAYAN

Hallo sahabat Tangguh! Selamat datang di Infolaras BPBD Kabupaten Garut, layanan Call center 24 jam 085220611117 (WhatsApp)

Gunung Api Papandayan adalah gunung api stratovolcano dengan ketinggian 2665 mdpl dengan beberapa kawah diantaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk dengan menivestasi berupa solfatara, fumarola dan hembusan gas. Gunung api ini terletak sekitar 70 km ke sebelah tenggara Kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Cisurupan-Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dalam catatan sejarah, Gunung Api Papandayan tercatat telah beberapa kali bererupsi di antaranya pada 12 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002. Pada tanggal 22 Februari 2023, terlihat pada tangkapan kamera di area parkir Papandayan adanya sinar api pada area kawah baru dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengirim tim untuk melakukan pemeriksaan aktivitas tersebut.

Hasil pemeriksaan kawah Gunung api Papandayan adalah sebagai berikut :

Pemeriksaaan visual kawah dilakukan pada malam hari antara pukul 21.00 -23.00 WIB, dengan tujuan untuk mengidentifikasi munculnya titik api/sinar api yang terdeteksi oleh kamera yang terjadi pada malam hari tanggal 22 Februari 2023 malam.
Hasil pemeriksaan visual malam hari,tampak asap keluar dari lubang kawah baru bertekanan kuat, terdengar samar suara gemuruh, tercium bau gas sulfur cukup kuat. Tidak terlihat adanya titik api/sinar api di lubang Kawah Baru. Asap solfatara Kawah Baru teramati dapat mencapai setinggi 300 m dari titik keluarnya asap. Pemeriksaan dari dekat, suara gemuruh dapat terdengar lemah hingga kuat dari kompleks solfatara Kawah Mas dan Kawah Baru, dan tekanan emisi gas teramati sedang hingga kuat di kedua kompleks tersebut. Pada Kawah Manuk tidak terdengar suara gemuruh dan emisi gas bertekanan lemah. Air danau Kawah Baru teramati berwarna kehijauan.
Pengukuran suhu solfatara di Kawah baru dengan menggunakan kamera termal, pengukur suhu, serta thermo-gun memperlihatkan suhu yang bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh asap solfatara dan aliran udara di sekitar manivestasi solfatara yang tersebar pada area kawah yang dinamis. Suhu solfatara yang tersebar pada area Kawah Mas, Kawah Manuk, dan Kawah Baru terukur maksimum 123.8°C.
Pengukuran gas udara ambien disekitar area kawah menggunakan detektor multigas terdeteksi gas-gas vulkanik seperti SO2 dengan konsentrasi tinggi pada jarak 500 meter dari sumber manifestasi solfatara (Lampiran II).
Dari data kegempaan memperlihatkan adanya peningkatan gempa-gempa Vulkanik Dangkal pada kurun waktu Bulan Januari 2023, dan peningkatan Gempa Low Frequency yang berfluktuasi pada kurun waktu Januari 2023 hingga Februari 2023. Keberadaan gempa-gempa ini bisa memberikan indikasi adanya dinamika rekahan pada area sekitar kawah dan pergerakan aliran fluida ke permukaan (Lampiran III).
Warna sinar biru yang berasal dari manivestasi belerang di Kawah Baru dan sekitarnya disebabkan oleh titik didih belerang yang mencapai suhu 445°C dan kontak dengan udara sekitar yang mengakibatkan terlihatnya warna merah hingga biru tergantung kepada suhu titik lebur dan titik didih manivestasi belerang tersebut. Semakin tinggi suhu belerang yang mendekati titik didih, maka akan terlihat berwarna biru.
Kesimpulan

Fenomena spot panas atau titik api/sinar api yang terpantau pada kamera bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan karena dinamika rekahan yang terjadi pada area kawah dan menyebabkan pemanasan di area kawah, serta menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada disekitar lubang kawah sehingga menimbulkan titik api/sinar api.

Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa aktivitas solfatara Kawah Manuk, Kawah Mas, dan Kawah Baru di dalam area Kawah Papandayan masih tergolong normal. Jika dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya yang dilakukan oleh pengamat, maka tinggi asap, tekanan emisi, dan temperatur gas solfatara relatif sama dan tidak memperlihatkan peningkatan.

Konsentrasi gas SO2 dan H2S dapat terukur melebihi ambang normal di dalam area 500 meter dari Kawah Mas (ambang normal bagi kesehatan untuk SO2 = 5 ppm, H2S = 10 ppm). Oleh karena itu pengunjung/wisatawan perlu mewaspadai dampak buruk dari paparan gas belerang tersebut terhadap kesehatan. Dampak buruk gas SO2 dan H2S dapat menimbulkan iritasi pada mata, batuk, sesak napas, sakit kepala, mual, lemas, hingga dapat menimbulkan kematian.

Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Api Papandayan pada tanggal 1 Maret 2023 pukul 06.00 WIB masih pada Level I (Normal) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, sebagai berikut :

Masyarakat di sekitar G. Papandayan dan pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak memasuki radius 500 meter dari kawah-kawah aktif G. Papandayan dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks G. Papandayan, serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
Masyarakat di sekitar G. Papandayan, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Papandayan agar mewaspadai terjadinya anomali hembusan gas vulkanik dan letusan freatik dan yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Masyarakat di sekitar G. Papandayan diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan G. Papandayan, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan G. Papandayan yang dikeluarkan oleh PVMBG dan BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.
Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Api Papandayan dan gunung api lainnya di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id.
Tingkat aktivitas Gunungapi Papandayan dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.

Sumber Data:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Badan Geologi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

SITUS TERKAIT

PRESS RELEASE HASIL PEMANTAUAN KAWAH GUNUNG PAPANDAYAN GARUT

Garut – 01 Maret 2023

Gunung Api Papandayan adalah gunung api stratovolcano dengan ketinggian 2665 mdpl dengan beberapa kawah diantaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk dengan menivestasi berupa solfatara, fumarola dan hembusan gas. Gunung api ini terletak sekitar 70 km ke sebelah tenggara Kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Cisurupan-Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dalam catatan sejarah, Gunung Api Papandayan tercatat telah beberapa kali bererupsi di antaranya pada 12 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002. Pada tanggal 22 Februari 2023, terlihat pada tangkapan kamera di area parkir Papandayan adanya sinar api pada area kawah baru dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengirim tim untuk melakukan pemeriksaan aktivitas tersebut.

Hasil pemeriksaan kawah Gunung api Papandayan adalah sebagai berikut :

Pemeriksaaan visual kawah dilakukan pada malam hari antara pukul 21.00 -23.00 WIB, dengan tujuan untuk mengidentifikasi munculnya titik api/sinar api yang terdeteksi oleh kamera yang terjadi pada malam hari tanggal 22 Februari 2023 malam.
Hasil pemeriksaan visual malam hari,tampak asap keluar dari lubang kawah baru bertekanan kuat, terdengar samar suara gemuruh, tercium bau gas sulfur cukup kuat. Tidak terlihat adanya titik api/sinar api di lubang Kawah Baru. Asap solfatara Kawah Baru teramati dapat mencapai setinggi 300 m dari titik keluarnya asap. Pemeriksaan dari dekat, suara gemuruh dapat terdengar lemah hingga kuat dari kompleks solfatara Kawah Mas dan Kawah Baru, dan tekanan emisi gas teramati sedang hingga kuat di kedua kompleks tersebut. Pada Kawah Manuk tidak terdengar suara gemuruh dan emisi gas bertekanan lemah. Air danau Kawah Baru teramati berwarna kehijauan.
Pengukuran suhu solfatara di Kawah baru dengan menggunakan kamera termal, pengukur suhu, serta thermo-gun memperlihatkan suhu yang bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh asap solfatara dan aliran udara di sekitar manivestasi solfatara yang tersebar pada area kawah yang dinamis. Suhu solfatara yang tersebar pada area Kawah Mas, Kawah Manuk, dan Kawah Baru terukur maksimum 123.8°C.
Pengukuran gas udara ambien disekitar area kawah menggunakan detektor multigas terdeteksi gas-gas vulkanik seperti SO2 dengan konsentrasi tinggi pada jarak 500 meter dari sumber manifestasi solfatara (Lampiran II).
Dari data kegempaan memperlihatkan adanya peningkatan gempa-gempa Vulkanik Dangkal pada kurun waktu Bulan Januari 2023, dan peningkatan Gempa Low Frequency yang berfluktuasi pada kurun waktu Januari 2023 hingga Februari 2023. Keberadaan gempa-gempa ini bisa memberikan indikasi adanya dinamika rekahan pada area sekitar kawah dan pergerakan aliran fluida ke permukaan (Lampiran III).
Warna sinar biru yang berasal dari manivestasi belerang di Kawah Baru dan sekitarnya disebabkan oleh titik didih belerang yang mencapai suhu 445°C dan kontak dengan udara sekitar yang mengakibatkan terlihatnya warna merah hingga biru tergantung kepada suhu titik lebur dan titik didih manivestasi belerang tersebut. Semakin tinggi suhu belerang yang mendekati titik didih, maka akan terlihat berwarna biru.
Kesimpulan

Fenomena spot panas atau titik api/sinar api yang terpantau pada kamera bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan karena dinamika rekahan yang terjadi pada area kawah dan menyebabkan pemanasan di area kawah, serta menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada disekitar lubang kawah sehingga menimbulkan titik api/sinar api.

Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa aktivitas solfatara Kawah Manuk, Kawah Mas, dan Kawah Baru di dalam area Kawah Papandayan masih tergolong normal. Jika dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya yang dilakukan oleh pengamat, maka tinggi asap, tekanan emisi, dan temperatur gas solfatara relatif sama dan tidak memperlihatkan peningkatan.

Konsentrasi gas SO2 dan H2S dapat terukur melebihi ambang normal di dalam area 500 meter dari Kawah Mas (ambang normal bagi kesehatan untuk SO2 = 5 ppm, H2S = 10 ppm). Oleh karena itu pengunjung/wisatawan perlu mewaspadai dampak buruk dari paparan gas belerang tersebut terhadap kesehatan. Dampak buruk gas SO2 dan H2S dapat menimbulkan iritasi pada mata, batuk, sesak napas, sakit kepala, mual, lemas, hingga dapat menimbulkan kematian.

Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Api Papandayan pada tanggal 1 Maret 2023 pukul 06.00 WIB masih pada Level I (Normal) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, sebagai berikut :

Masyarakat di sekitar G. Papandayan dan pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak memasuki radius 500 meter dari kawah-kawah aktif G. Papandayan dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks G. Papandayan, serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
Masyarakat di sekitar G. Papandayan, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Papandayan agar mewaspadai terjadinya anomali hembusan gas vulkanik dan letusan freatik dan yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Masyarakat di sekitar G. Papandayan diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan G. Papandayan, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan G. Papandayan yang dikeluarkan oleh PVMBG dan BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.
Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Api Papandayan dan gunung api lainnya di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id.
Tingkat aktivitas Gunungapi Papandayan dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.

Sumber Data:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Badan Geologi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

BPBD KABUPATEN GARUT