Operasi SAR Orang Hilang Kp. Tajursela Desa Sukamenak Kecamatan Wanaraja

Posted on April 6, 2022April 15, 2022Categories Uncategorized  Leave a comment on Operasi SAR Orang Hilang Kp. Tajursela Desa Sukamenak Kecamatan Wanaraja
Hallo sahabat Tangguh! Selamat datang di Infolaras BPBD Kabupaten Garut, layanan Call center 24 jam 085220611117 (WhatsApp)

TIM SAR Gabungan lakukan pencarian satu orang hanyut di sungai Cimalaka.

Previous slide
Next slide

Rabu, 6 April 2022

TIM SAR Gabungan lakukan pencarian satu orang hanyut di sungai cimalaka.

Kantor BPBD menerima Informasi sementara bahwa F (9th) yang beralamat di Kp. Tajursela, RT 03 RW 03 Desa Sukamenak Kecamatan Wanaraja diduga hilang sejak hari selasa 05 April 2022 sekitar Pukul 16 .00 WIB, F (9th) sedang bermain petasan bersama dua orang temannya, saat bermain F (9th) dikagetkan oleh temannya dan langsung lompat ke sungai dan kemudian terbawa arus sungai dikarenakan pada saat itu sedang terjadi hujan deras. Kemarin sore warga sudah berusaha mencari dengan cara menelusuri sungai cimalaka dari Tajursela s.d muncang lega. Pada saat ini tim gabungan sedang menelusuri disekitaran muncang lega dan beberapa lokasi yang belum ditelusuri. Setelah melakukan pencarian sampai siang hari, petugas gabungan melanjutkan kembali pencarian usai dzuhur. Pencarian masih dilakukan pembagian dua tim. Pukul Pukul 15.30 WIB pencarian terpaksa dihentikan sementara dikarenakan terkendala hujan deras disertai angin cukup kencang, walaupun tidak dengan intensitas lama petugas tetap menghentikan sementara pencarian. Insya Allah pencarian akan dilanjutkan besok pagi.

Unsur yang terlibat BPBD, Koramil Wanaraja, Polsek Wanaraja, Forkopimcam Wanaraja, Disdamkar, Basarnas, Tagana, Unit Sar, Sigap Persis, baguna beserta relawan dan masyarakat setempat.

Situs Terkait

Kepala Pelaksana BPBD Kab. Garut Satriabudi membuka kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana

Posted on March 9, 2022April 6, 2022Categories Uncategorized  Leave a comment on Kepala Pelaksana BPBD Kab. Garut Satriabudi membuka kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Selasa, 15 Februari 2022

Pembukaan Peningkatan Kapasitas TRC Kabupaten Garut

Garut- Selasa, 8 Maret 2022 Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satriabudi membuka kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan di UPT BLK Samarang tepatnya di Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang.

“Dalam penanganan bencana tidak akan bisa dilaksanakan oleh BPBD sendiri, perlu dukungan secara pentahelix atau semua pihak, kita samakan persepsi dalam upaya penanganan ketika ada bencana. Langkah-langkahnya seperti apa, siapa berbuat apa, begitu pula yang dilaksanakan oleh tingkat kecamatan dan bapak serta ibu petugas/ kepala wilayah UPT seperti apa koordinasinya supaya nanti sama-sama  jangan sampai pada saat eksekusi ini ada masalah. Sedangkan kita dikasih waktu yang harus cepat setelah pernyataan darurat dari Kepala Daerah untuk menghitung berapa kebutuhan masyarakat, baik yang dengan relokasi pengungsi, lokasinya dimana, ketika dievakuasi apakah ada air atau tidak ada, Ketika dievakuasi ada MCK atau tidak ada, begitu pula dukungan logistik itu juga harus kita rencanakan bersama. Makanya dengan dukungan serta kolaborasi ini mudah-mudahan teman-teman yang dilapangan khususnya UPT SKPD teknis bisa membantu para kepala wilayah dan kami pada saat kejadian bencana.” begitu tutur Satriabudi dalam pembukaan pelatihan tersebut. 

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yaitu pada tanggal 8 sampai dengan 10 Maret 2022 dengan peserta terdiri dari perwakilan UPT PUPR, Disperkim, Kasi Trantrib Kecamatan, Dinsos, Dinkes, TNI, POLRI, BPBD, Disnakanla, Dinas Pertanian, Dishub, Disdik, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Ketahanan Pangan dengan jumlah peserta seratus orang. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yoga  mengatakan maksud dari kegiatan peningkatan kapasitas TRC PB ini adalah untuk menyampaikan beberapa materi mengenai kebencanaan lanjutan serta menjalin koordinasi yang rutin antar SKPD dan khususnya aparatur yang berada di lapangan pada saat terjadi bencana. Dengan tujuan pengkajian cepat situasi dan kebutuhan penanganan darurat, perbantuan penanganan awal kedaruratan bencana, perbantuan pemulihan segera dan pelaporan hasil kaji cepat sebagai dasar penentuan status keadaan bencana.

Bupati Garut Resmikan Rumah Relokasi di Kecamatan Cilawu, Banjarwangi, dan Cisompet

Posted on February 16, 2022April 6, 2022Categories Uncategorized  Leave a comment on Bupati Garut Resmikan Rumah Relokasi di Kecamatan Cilawu, Banjarwangi, dan Cisompet

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Selasa, 15 Februari 2022

Penyerahan Kunci secara Simbolis oleh Bupati Garut

Garut – Selasa, 15 Februari 2022, Bupati Garut, Rudy Gunawan meresmikan dan menyerahkan secara simbolis rumah relokasi untuk para penyintas bencana tanah longsor di Kecamatan Cilawu, Banjarwangi dan Cisompet.

“Alhamdulillah sehari menjelang ulang tahun Garut ke-209 dengan tagline/tema kita “Garut Waluya Garut Digjaya” artinya Garut sehat Garut berjaya, kita dapat berkumpul di tempat ini untuk bersama-sama melaksanakan satu kegiatan kemanusiaan sekaligus sebagai kegiatan tanggung jawab moral dan tanggung jawab hukum dari penyelenggara pemerintahan Kabupaten Garut terhadap kejadian bencana yang terjadi di wilayah Garut dan sekitarnya.
Syaratnya Bapak Ibu sudah divaksin dua kali, yang kedua tidak boleh dijual selama lima tahun dan yang ketiga ada syarat dari Badan Geologi yang di situ tetap milik Bapak tapi dilarang dihuni, bagusnya dipakai berkebun. Kalau Bapak-Bapak menghuni itu nanti ada tindakan dari Pemda Garut yang berbentuk sosialisasi karena untuk keselamatan bapak ibu sekalian” tutur Bupati Garut.

Total rumah yang direlokasi adalah sejumlah 95 rumah dengan rincian 73 unit rumah di Kecamatan Cilawu senilai Rp. 7.035.100.818,-, 11 unit rumah di Kecamatan Banjarwangi senilai Rp. 2.431.112.300,-, dan 11 unit rumah di Kecamatan Cisompet senilai 1.340.668.150,-
Dalam kegiatan ini turut hadir Sekda Garut, Kepala Sub Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Perumahan BNPB, Ketua Tim Penggerak PKK, Anggota DPRD, Kepala Pelaksana BPBD Garut didampingi Sekretaris, Kabid Kedaruratan dan Logistik, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi, Kepala Dinas Perkim, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Satpol PP, serta Forkopimcam Cilawu, Banjarwangi dan Cisompet.

3 Kampung di Kecamatan Cikajang Terdampak Tanah Longsor

Posted on February 1, 2022April 6, 2022Categories UncategorizedTags   Leave a comment on 3 Kampung di Kecamatan Cikajang Terdampak Tanah Longsor

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Selasa, 1 Februari 2022

Peninjauan Kepala Pelaksana BPBD dan tim ke lokasi kejadian

Garut, Cikajang – 2 unit rumah rusak, 8 unit rumah terancam, dan 1 TPT Rusak akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Padasuka Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada hari Senin, 31 Januari 2022.

Berdasarkan hasil asessment yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD yang didampingi oleh Forkopimcam Cikajang dan masyarakat setempat bahwa kejadian kejadian tersebut terjadi di Kp. Negla Tonggoh RT/ RW 03/ 05, Kp. Sukamanah RT/ RW 03/06 dan Kp. Areng Desa Padasuka Kecamatan Cikajang yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

Kaji cepat (assessment) ke lokasi kejadian oleh Pusdalops PB BPBD Kabupaten Garut

Berdasarkan laporan tersebut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Garut, Satriabudi didampingi Kepala Seksi Logistik (Kasilog) BPBD Garut, Staf bidang logistik, Pusdalops dan juga Forkopimcam Cikajang melakukan peninjauan dan memberikan bantuan logistik.

“Mengucapkan terima kasih kepada jajaran terutama Forkopimcam  Cikajang dan juga Desa Padasuka yang tadi kita bersama-sama melakukan assessment terkait informasi yang tadi malam. Hari ini kita juga memberikan bantuan logistik kepada yang terdampak.” tutur Satriabudi.

“Menghimbau kepada masyarakat karena hujan intensitas tinggi sesuai dengan informasi dari BMKG sampai dengan bulan Maret diharapkan masyarakat tetap waspada Waspada.” lanjutnya.

Serah terima bantuan logistik kebutuhan dasar untuk korban bencana

Pasca Banjir di Kecamatan Cisurupan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tinjau dan Berikan Bantuan Logistik

Posted on February 1, 2022April 6, 2022Categories UncategorizedTags   Leave a comment on Pasca Banjir di Kecamatan Cisurupan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tinjau dan Berikan Bantuan Logistik

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Selasa, 1 Februari 2022

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut bersama Forkopimcam Cisurupan

Garut, Cisurupan – 9 unit rumah terendam akibat banjir yang terjadi di Desa Sukawangi Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut pada hari Senin, 31 Januari 2022.

Berdasarkan hasil asessment yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD yang didampingi oleh Forkopimcam setempat bahwa kejadian  tersebut terjadi di Kp. Cimanuk.

Kaji cepat Tim BPBD Kabupaten Garut ke lokasi kejadian

Berdasarkan laporan tersebut kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Garut, Satriabudi didampingi Kepala Seksi Logistik (Kasilog) BPBD Garut, Staf bidang logistik, Pusdalops dan juga Forkopimcam setempat melakukan peninjauan dan memberikan bantuan logistik.

Serah terima bantuan logistik kebutuhan dasar untuk korban bencana

6 Desa di Kecamatan Selaawi Terdampak Banjir dan Tanah Longsor, Pemerintah Daerah Tetapkan Status Tanggap Darurat

Posted on January 14, 2022April 6, 2022Categories UncategorizedTags ,   Leave a comment on 6 Desa di Kecamatan Selaawi Terdampak Banjir dan Tanah Longsor, Pemerintah Daerah Tetapkan Status Tanggap Darurat

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Jumat, 14 Januari 2022

Monitoring Bupati Garut ke Lokasi Kejadian Bencana

Garut – 13 Januari 2022 hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut sesuai dengan prakiraan cuaca pada pukul 15.40 tanggal 13 Januari 2022 yang dilakukan oleh Prakirawan BMKG Jawa Barat. Keadaan tanah pada lereng semakin jenuh dengan meresapnya air dengan volume yang relatif tinggi mengakibatkan lereng menjadi kritis dan terjadilah longsor di beberapa titik di Kecamatan Selaawi. Disisi lain, hujan tersebut mengakibatkan muka air sungai semakin meningkat hingga meluap dan terjadilah banjir di beberapa wilayah di Kecamatan Selaawi.

Kejadian banjir dan tanah longsor ini menimpa 6 desa di Kecamatan Selaawi, yaitu Desa Selaawi, Desa Putrajawa, Desa Mekarsari, Desa Samida, Desa Pelita Asih, dan Desa Cirapuhan. Sejumlah 32 KK 108 Jiwa mengungsi akibat kejadian bencana ini. Selain menimbulkan korban jiwa, terdapat 25 unit rumah, 1 unit masjid, 5 unit fasilitas sosial, sejumlah infrastruktur, lahan pertanian, dan peternakan terdampak.

BPBD Kabupaten Garut dalam hal penanggulangan bencana telah melakukan kaji cepat terhadap lokasi terdampak dan melakukan rapat koordinasi dengan dinas instansi dan pemerintah desa serta kecamatan terkait kejadian ini yang kemudian ditetakpan status tanggap darurat. Dalam upaya penanganan darurat, telah dilakukan aktivasi sistem komando tanggap darurat dan pendistribusian logistic kebutuhan dasar kepada korban. Pembersihan material pun dilakukan warga, relawan, dan aparat penanggulangan bencana secara gotong royong dalam upaya pemulihan aktivitas warga.

Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat untuk Bencana Banjir Bandang Sukawening-Karangtengah

Posted on November 28, 2021April 6, 2022Categories UncategorizedTags   Leave a comment on Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat untuk Bencana Banjir Bandang Sukawening-Karangtengah

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Minggu, 28 November 2021

(Foto udara lokasi bencana banjir bandang Kecamatan Karangtengah)

Garut – Banjir mula terjadi pada Sabtu sore, 27 November 2021 yang melanda sejumlah lokasi yang diantaranya :

  1. Karangtengah
    1. Desa Caringin : Kp. Jumre dan Kp. Cibeber
    2. Desa Cinta : Kp. Ranggadie dan Kp. Bojongsari
    3. Desa Cintamanik : Kp. Cimasuk, Kp. Cihaneut, Kp. Cileles, dan Kp. Cibangkong
  2. Sukawening
    1. Desa Sukamukti
    2. Desa Mekarwangi
    3. Desa Sukawening
    4. Desa Mekarhurip
    5. Desa Mekarluyu

Sekitar 200 KK, infrastruktur, pertanian, peternakan, dan kolam terdampak pada kejadian bencana ini. Tidak ada korban jiwa hilang, meninggal dunia, dan luka-luka pada bencana ini.

BPBD dalam bencana ini telah mengkaji cepat dan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait serta melakukan rapat penetapan status tanggap darurat. Sehingga pada 28 November  Bupati Garut telah resmi mengeluarkan Keputusan Status Tanggap Darurat pada bencana banjir bandang yang terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Kecamatan Sukawening dan Kecamatan Karangtengah.

Sejumlah bantuan logistik pun telah didistribusikan bersama dengan Dinas Sosial, PMI, BAGUNA dan BAZNAS Kabupaten Garut yang meliputi makanan, alat mandi, kasur, bantal, masker,selimut, obat-obatan.

Selanjutnya, BPBD Kabupaten Garut akan membentuk pos komando penanganan darurat bencana dalam rangka mengoptimalkan penanganan darurat.

Pasca Banjir Bandang Desa Sulakilah Kecamatan Sukaresmi

Posted on November 7, 2021April 6, 2022Categories UncategorizedTags   Leave a comment on Pasca Banjir Bandang Desa Sulakilah Kecamatan Sukaresmi

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Minggu, 7 November 2021

(Kegiatan pembersihan material bersama masyarakat)

Garut – Minggu, 07 November 2021 petugas gabungan bahu-membahu lakukan pembersihan material yang terbawa akibat banjir bandang  di Kampung Cilegong Desa Sukalillah Kecamatan Sukaresmi.

Daris Hillman selaku kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut menuturkan bahwa pada hari Sabtu, 06 November 2021 telah menerima informasi dari Pemerintah Desa Sukalillah bahwa pada pukul 17.28 WIB telah terjadi banjir bandang. “Kami beserta tim langsung menuju ke lokasi untuk melakukan asessment awal dan memberikan bantuan berupa logistik kebutuhan dasar kepada para penyintas” tutur Daris.

Disamping itu Satria Budi selaku Kepala Pelaksana menuturkan, tadi malam beliau langsung melaporkan kepada pimpinan dan berkoordinasi dengan unsur dinas/instansi dan lintas sektor terkait untuk mengambil langkah cepat dan terukur karena dalam kejadian ini mengakibatkan satu unit rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang serta satu jembatan yang menjadi akses jalan utama rusak berat (terputus).

Dalam penanganan pembersihan material ini unsur yang terlibat terdiri dari BPBD, TNI, POLRI, Disdamkar, Dinsos, Forkopimcam Sukaresmi, Forkopimdes Sukalillah, Danpos, Baguna, Baznas, PP, Relawan dan Masyarakat.

Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Garut

Posted on November 2, 2021April 6, 2022Categories Uncategorized  Leave a comment on Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Garut

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Senin, 1 November 2021

(Keadaan Pos Komando Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi)

Garut – 1 November 2021 Bupati Garut menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut melalui Surat Keputusan Bupati Garut Nomor 360/KEP.1137/BPBD/2021 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi. Keputusan ini ditetapkan mulai tanggal 1 November 2021 sampai dengan 30 April 2022.

Dalam status siaga darurat ini, BPBD terkait mengarahkan sumber daya manusia, sarana prasarana serta pembiayaan sesuai ketentuan untuk meminimalisir dampak bencana melalui penanganan yang cepat, tepat, dan terpadu.

Menanggapi hal ini, BPBD melakukan upaya pendirian Pos Komando Siaga Darurat di Kantor BPBD Kabupaten Garut yang bertempat di Jl. Pahlawan No. 66, Sukagalih, Tarogong Kidul.

Dengan berdirinya posko ini bertujuan untuk memudahkan segala koordinasi dan percepatan informasi kejadian bencana guna penanganan darurat yang lebih cepat, tepat, dan terpadu.

42 kecamatan di Kabupaten Garut pun dihimbau untuk menghimbau masyarakatnya terkait siaga darurat bencana hidrometeorologi serta melaporkan potensi bencana yang biasanya terjadi pada musim penghujan sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap bencana.

Kabupaten Garut Terima Penghargaan Subroto 2021

Posted on October 28, 2021April 6, 2022Categories Uncategorized  Leave a comment on Kabupaten Garut Terima Penghargaan Subroto 2021

Pusdalops PB – BPBD Kabupaten Garut
Selasa, 28 Oktober 2021

(Penganugerahan Penghargaan Subroto 2021)

Garut – Bupati Garut, Rudy Gunawan menerima penghargaan Subroto Award 2021 dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk Kategori Konservasi Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Piagam penghargaan tersebut diserahkan secara virtual. Acara seremoni penyerahan penghargaan dibuka langsung oleh Menteri ESDM dan dihadiri para pemenang Subroto Award sektor ESDM.

Tahun 2021 merupakan tahun ke-empat dilaksanakannya pengharagaan ini. Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi sektor energi dan sumber daya mineral, yang diberikan kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia. Nama Subroto diambil dari Prof. Subroto selaku Menteri Pertambangan dan Energi pada periode 1978 – 1988.

Penghargaan dilakukan pada Bidang Konservasi Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Konservasi geologi meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pengendalian, dan pemanfaatan obyek geologi yang bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Sedangkan, Mitigasi bencana geologi meliputi kepedulian terhadap perlindungan masyarakat dari ancaman bencana geologi, respon terhadap kecepatan layanan dan rekomendasi serta tindak lanjut Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah terhadap rekomendasi.

Penghargaan pada nomor kategori Konservasi Geologi diraih oleh Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan penghargaan pada kategori mitigasi bencana geologi diraih oleh Kabupaten Garut.

Selayang Pandang Kabupaten Garut

Posted on October 15, 2021May 29, 2025Categories Uncategorized  Leave a comment on Selayang Pandang Kabupaten Garut

Selayang Pandang Kabupaten Garut

Visi
  • GARUT HEBAT
Misi
  • Mewujudkan kelestarian pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan yang berbasis daya dukung, fungsi ruang, penanggulangan bencana dan inovasi teknologi;
  • Mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis nilai tambah sektor unggulan yang berkelanjutan dan berkeadilan serta memperkuat fokus penanggulangan kemiskinan;
  • Mewujudkan pemerataan kualitas infrastruktur dan percepatan pembangunan di Kawasan Perkotaan dan Desa;
  • Mewujudkan sumber daya manusia yang berbudaya, berdaya saing, serta adaptif;
  • Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, bersih dan inovatif dengan layanan publik yang inklusif;
  • Mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing melalui pariwisata, ekonomi kreatif, pembangunan desa dan peningkatan investasi;
  • Mengembangkan pertanian, perikanan dan kelautan modern yang berkelanjutan dan berdaya saing;
  • Mewujudkan kesalehan sosial, memperkuat kerukunan dan kehidupanberagama, disertai pendidikan dan pelayanan kehidupan keagamaan yang merata dan berkualitas.
Hallo sahabat Tangguh! Selamat datang di Infolaras BPBD Kabupaten Garut, layanan Call center 24 jam 085220611117 (WhatsApp)

Sejarah Kabupaten Garut

Sejarah Garut tak bisa dilepaskan dari Kabupaten Limbangan. Kabupaten Limbangan adalah Kabupaten lama yang ibu kotanya dipindahkan ke Garut kini karena sering kali terjadi bencana alam berupa banjir yang melanda daerah ibu kota. Selain itu, kurang berkembangnya pusat pemerintahan karena jauh dari sungai yang menjadi sarana transportasi dan irigasi areal pesawahan dan perkebunan. Bupati Adiwijaya (1813–1831) membentuk panitia survei lokasi untuk ibu kota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh di tempat yang dikelilingi gunung dan memiliki mata air yang mengalir ke Cimanuk. Tempat tersebut berjarak ± 17 km dari pusat kota lama. Saat menemukan mata air, seorang panitia kakarut (bahasa sunda: tergores) belukar. Orang Belanda yang ikut survei tak dapat menirukan kata tadi, dan menyebutnya gagarut. Pada awalnya, nama kabupaten yang ibu kotanya telah dipindahkan tidak akan diubah, masih Kabupaten Limbangan. Namun, atas saran sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan nama baru sehingga tidak menimbulkan bencana dan malapetaka dikemudian hari seperti yang sering menimpa kabupaten Limbangan. Dari kejadian kakarut tersebut, yang dilafalkan oleh orang Belanda dengan gagarut, muncullah nama kebupaten baru, Garut. Hari jadi Garut diperingati setiap tanggal 16 Februari.

Geografi

Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Tenggara pada koordinat 6º56’49 – 7 º45’00 Lintang Selatan dan 107º25’8 – 108º7’30 Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²). Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Di antara gunung-gunung di Garut adalah: Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya terletak di perbatasan dengan Kabupaten Bandung, serta Gunung Cikuray (2.821 m) di selatan kota Garut.

Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hinterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung, sekaligus berperan di dalam pengendalian keseimbangan lingkungan.

Batas Wilayah

  1. Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang
  2. Timur : Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Majalengka
  3. Selatan : Samudera Hindia
  4. Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur

Geologi

Indonesia terletak pada perbatasan antar 3 lempeng yang saling bertubukan sehingga menimbulkan adanya gunung api dan patahan-patahan aktif. Kabupaten Garut terletak diantara dua lempeng yang saling bertumbukan.

Berdasarkan Peta Geologi skala 1:100.000 lembar Arjawinangun, Bandung dan Garut yang dikompilasi oleh Ratman & Gafor (1998) menjadi peta geologi skala 1:500.000, tatanan dan urutan batuan penyusun di wilayah Kabupaten Garut bagian utara didominasi oleh material vulkanik yang berasosiasi dengan letusan (erupsi) gunung api, di antaranya erupsi G. Cikuray, G. Papandayan dan G. Guntur. Erupsi tersebut berlangsung beberapa kali secara sporadik selama periode Kuarter (2 juta tahun) lalu, sehingga menghasilkan material vulkanis berupa breksi, lava, lahar dan tufa yang mengandung kuarsa dan tumpuk menumpuk pada dataran antar gunung di Garut.

Batuan tertua yang tersingkap di lembah Sungai Cimanuk di antaranya adalah breksi vulkanik bersifat basaltik yang kompak, menunjukkan kemas terbuka dengan komponen berukuran kerakal sampai bongkah. Secara umum, batuan penyusun dataran antar gunung Garut didominasi oleh material vulkaniklastik berupa alluvium berisi pasir, kerakal, kerikil, dan lumpur.

Geomorfologi

Bentang alam Kabupaten Garut Bagian Utara terdiri dari atas dua aransemen bentang alam, yaitu: (1) dataran dan cekungan antar gunung berbentuk tapal kuda membuka ke arah utara, (2) rangkaian-rangkaian gunung api aktif yang mengelilingi dataran dan cekungan antar gunung, seperti komplek G. Guntur – G. Haruman – G. Kamojang di sebelah barat, G. Papandayan – G. Cikuray di sebelah selatan tenggara, dan G. Cikuray – G. Talagabodas – G. Galunggung di sebelah timur. Bentang alam di sebelah Selatan terdiri dari dataran dan hamparan pesisir pantai dengan garis pantai sepanjang 80 km.

Evolusi bentang alam Kabupaten Garut khususnya Garut Utara dapat dijelaskan melalui 2 (dua) pendekatan hipotesis, yaitu:

  1. Bemmelen (1949) berpendapat bahwa terbentuknya tataan bentang alam, khususnya di sekitar Garut, dikontrol oleh aktivitas vulkanik yang berlangsung pada periode Kuarter (sekitar 2 juta tahun lalu sampai sekarang). Setelah terjadi pergerakan tektonik yang memicu pembentukan pegunungan di akhir Pleistosen, terjadilah deformasi regional yang digerakkan oleh beberapa patahan, seperti patahan Lembang, patahan Kancana, dan patahan Malabar-Tilu. Khusus di sekitar dataran antar gunung Garut diperkirakan telah terjadi suatu penurunan (depresi) akibat isostasi (proses menuju keseimbangan) dari batuan dasar dan pembebanan batuan sedimen vulkaniklastik di atasnya.
  2. Menurut konsep Tektonik Lempeng (Hamilton, 1979), proses pembentukan gunung api di Zona Bandung tidak terlepas dari proses pembentukan busur magmatis Sunda yang dikontrol oleh aktivitas penunjaman (subduksi) Lempeng Samudra Indonesia yang menyusup sekitar 6–10 cm/tahun di bawah Lempeng Kontinen Asia. Bongkahan (slab) lempeng samudra setebal lebih dari 12 km tersebut akan tenggelam ke mantel bagian luar yang bersuhu lebih dari 3000°, sehingga mengalami pencairan kembali. Akibat komposisi lempeng kerak samudra bersifat basa, sedangkan mantel bagian luar bersifat asam, maka pada saat pencairan akan terjadi asimilasi magma yang memicu bergeraknya magma ke permukaan membentuk busur magmatis berkomposisi andesitis-basaltis. Setelah terbentuk busur magmatis, pergerakan tektonik internal (intra-arctectonics) selanjutnya bertindak sebagai penyebab utama terjadinya proses perlipatan, patahan, dan pembentukan cekungan antar gunung.

Topografi

Ibu kota Kabupaten Garut berada pada ketinggian 717 m dpl dikelilingi oleh Gunung Karacak (1.838 m), Gunung Cikuray (2.821 m), Gunung Papandayan (2.622 m), dan Gunung Guntur (2.249 m).

Karakteristik topografi Kabupaten Garut: sebelah Utara terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan, sedangkan bagian Selatan (Garut Selatan) sebagian besar permukaannya memiliki tingkat kecuraman yang terjal dan di beberapa tempat labil. Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara wilayah yang paling rendah yang sejajar dengan permukaan laut hingga wilayah tertinggi di puncak gunung. Wilayah yang berada pada ketinggian 500–100 m dpl terdapat di kecamatan Pakenjeng dan Pamulihan dan wilayah yang berada pada ketinggian 100–1500 m dpl terdapat di kecamatan Cikajang, Pakenjeng, Pamulihan,Cisurupan dan Cisewu. Wilayah yang terletak pada ketinggian 100–500 m dpl terdapat di kecamatan Cibalong, Cisompet, Cisewu, Cikelet dan Bungbulang serta wilayah yang terletak di daratan rendah pada ketinggian kurang dari 100 m dpl terdapat di kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk.

Rangkaian pegunungan vulkanik yang mengelilingi dataran antar gunung Garut Utara umumnya memiliki lereng dengan kemiringan 30-45% di sekitar puncak, 15-30% di bagian tengah, dan 10-15% di bagian kaki lereng pegunungan. Lereng gunung tersebut umumnya ditutupi vegetasi cukup lebat karena sebagian di antaranya merupakan kawasan konservasi alam. Wilayah Kabupaten Garut mempunyai kemiringan lereng yang bervariasi antara 0-40%, di antaranya sebesar 71,42% atau 218.924 Ha berada pada tingkat kemiringan antara 8-25%. Luas daerah landai dengan tingkat kemiringan di bawah 3% mencapai 29.033 Ha atau 9,47%; wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 8% mencakup areal seluas 79.214 Ha atau 25,84%; luas areal dengan tingkat kemiringan sampai 15% mencapai 62.975 Ha atau 20,55% wilayah dengan tingkat kemiringan sampai dengan 40% mencapai luas areal 7.550 Ha atau sekitar 2.46%.

Berdasarkan arah alirannya, sungai-sungai di wilayah Kabupaten Garut dibagi menjadi dua daerah aliran sungai (DAS) yaitu Daerah Aliran Utara yang bermuara di Laut Jawa dan Daerah Aliran Selatan yang bermuara di Samudra Indonesia. Daerah aliran selatan pada umumnya relatif pendek, sempit dan berlembah-lembah dibandingkan dengan daerah aliran utara. Daerah aliran utara merupakan DAS sungai Cimanuk Bagian Utara, sedangkan daerah aliran selatan merupakan DAS Cikaengan dan Sungai Cilaki. Wilayah Kabupaten Garut terdapat 36 buah sungai dan 112 anak sungai dengan panjang sungai seluruhnya 1.403,35 km; di mana sepanjang 92 km di antaranya merupakan panjang aliran Sungai Cimanuk dengan 60 buah anak sungai.[7]

Berdasarkan interpretasi citra landsat Zona Bandung, tampak bahwa pola aliran sungai yang berkembang di wilayah dataran antar gunung Garut Utara menunjukkan karakter mendaun, dengan arah aliran utama berupa sungai Cimanuk menuju ke utara. Aliran Sungai Cimanuk dipasok oleh cabang-cabang anak sungai yang berasal dari lereng pegunungan yang mengelilinginya. Secara individual, cabang-cabang anak sungai tersebut merupakan sungai-sungai muda yang membentuk pola penyaliran sub-paralel, yang bertindak sebagai subsistem dari DAS Cimanuk.

Iklim dan Cuaca

Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Garut dapat dikatagorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate) karena termasuk tipe Af sampai Am dari “klasifikasi iklim Koppen”. Berdasarkan studi data sekunder, iklim dan cuaca di daerah Kabupaten Garut dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu pola sirkulasi angin musiman (monsoonal circulation pattern), topografi regional yang bergunung-gunung di bagian tengah Jawa Barat; dan elevasi topografi di Bandung. Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Garut berkisar antara 2.589 mm dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan, sedangkan di sekeliling daerah pegunungan mencapai 3500–4000 mm. Variasi temperatur bulanan berkisar antara 24 °C – 27 °C. Besaran angka penguap keringatan (evapotranspirasi) menurut Iwaco-Waseco (1991) adalah 1572 mm/tahun.

Selama musim hujan, secara tetap bertiup angin dari Barat Laut yang membawa udara basah dari Laut Tiongkok Selatan dan bagian barat Laut Jawa. Pada musim kemarau, bertiup angin kering bertemperatur relatif tinggi dari arah Australia yang terletak di tenggara.

Gunung Papandayan
Gunung Guntur
Gunung Cikuray
Situ Bagendit
Previous slide
Next slide

SITUS TERKAIT

Situs Terkait

BPBD Provinsi Jawa Barat Gelar Sentra Vaksinasi di Kabupaten Garut

Posted on October 15, 2021April 6, 2022Categories UncategorizedTags   Leave a comment on BPBD Provinsi Jawa Barat Gelar Sentra Vaksinasi di Kabupaten Garut

Pusdalops PB-BPBD Kabupaten Garut

Sabtu, 24 Juli 2021

(Jadwal dan Syarat & Ketentuan Vaksinasi di Kabupaten Garut)

Bertempat di Gedung Pendopo Kabupaten Garut, BPBD Provinsi Jawa Barat gelar Sentra Vaksinasi Covid-19. program ini diselenggarakan untuk vaksinasi warga. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat guna memurut mata rantai penyebaran Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi akan dilaksanakan pada dua tahap, yaitu dosis 1 pada 25 Juli 2021 sampai dengan 24 Agustus 2021 dan dosis 2 pada 25 Agustus 2021 sampai dengan 21 September 2021. Jenis vaksin yang diberikan adalah jenis vaksin Sinovac.

Berikut merupakan syarat dan ketentuan bagi peserta vaksinasi.

1. Usia Minimal 12 tahun sampai dengan lansia.

2. Mengunduh, membuat akun, dan melakukan pengisian data di aplikasi PeduliLindungi.

3. Melakukan registrasi di www.sentravaksinjabar.id

4. Wajib membawa KTP asli dan bukti pendaftaran online.

5. Memakai masker medis dan mematuhi protokol kesehatan selama berada di lokasi sentra vaksinasi.

6. Bagi penyintas Covid-19, mendapatkan vaksinasi setelah 3 bulan sembuh.

Yuk segera daftarkan diri dan keluargamu untuk mengikuti pelaksanaan vaksinasi.

BPBD Kabupaten Garut Evakuasi Korban Tenggalam di Sungai Cimanuk

Posted on October 15, 2021April 6, 2022Categories UncategorizedTags   Leave a comment on BPBD Kabupaten Garut Evakuasi Korban Tenggalam di Sungai Cimanuk
Pusdalops PB – BPBD Kabupaten Garut
Rabu, 7 Juli 2021

Evakuasi Korban Tenggelam di Sungai Cimanuk (Dok. Pusdalops)

Garut – Petugas lakukan evakuasi jenazah di Sungai Cimanuk Kp. Pinggirsari RW 03 Kelurahan Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Berawal dari laporan salah satu RW setempat, Indra Rahmat, sekitar kurang lebih pukul 10.00 WIB melalui telepon beliau meminta kantong mayat untuk jenazah yang ditemukan oleh warganya. Kemudian tim BPBD Kabupaten Garut menuju lokasi menggunakan kendaraan operasional roda empat dengan membawa APD dan kantong mayat.

“Setelah di lokasi kami beserta anggota Polsek Tarogong Kidul dan masyarakat setempat melihat jenazah sudah berada dipinggir sungai, anggota Polsek Tarongong Kidul langsung melakukan identifikasi. Setelah diidentifikasi, kami beserta anggota Polsek Tarogong Kidul melakukan evakuasi jenazah yang selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Slamet untuk dilakukan autopsi” tutur Daris Hilman selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut.

Jenazah diketahui seorang perempuan bernama Syifa Nur Hidayah berumur 13 tahun asal Kp. Sukapadang RT/RW 003/003 Kelurahan Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.